RADARNTT, Kalabahi – Menggelar pelatihan pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal di Alor, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) serius mewujudkan komitmen pemerintah terhadap pencapaian program One Village One Product (OVOP).
Kegiatan yang dilaksanakan sejak tanggal 2 hingga 4 Desember ini diikuti oleh 40 peserta dari 4 kelompok UMKM masing-masing Desa Wisata Lefokisu, Desa Wisata Alor Kecil, Desa Wisata Alor Besar dan Kelurahan Kabola.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Noldy Pellokila dalam arahannya menyatakan bahwa kegiatan ini juga merupakan wujud implementasi dasa cita dari kebun dan laut ke pasar, dengan strategi meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk mula-mula yakni Jagung Titi diolah menjadi Granola dan Ikan Tuna diolah menjadi Abon Ikan.
“Kedua produk ini merupakan produk unggulan Kabupaten Alor, yang hingga saat ini masih dijual dalam keadaan belum mendapatkan sentuhan pengolahan dan pengemasan yang baik,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustinus Haki Bano selaku penanggung jawab Kegiatan secara terpisah menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini melibatkan peserta para Ibu dan remaja putri sebagai perwujudan dasa cita 2 yakni perempuan dan milenial penggerak ekonomi lokal. Perempuan dan Milenial adalah tulang punggung penggerak ekonomi rumah tangga yang pada akhirnya akan ikut menggerakkan ekonomi lokal.
“Perempuan dan milenial lebih memiliki daya tahan dalan membangun usaha, mereka sangat telaten dan bisa menjadi jaminan terhadap keberlanjutan dan keberhasilan usaha,” ungkap Haki Bano.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber yakni Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Alor Muhammad Baesaku, menyampaikan materi Potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Alor, Ketua STKIP Muhammadiyah Kalabahi, Muhammad Abdullah, S.Sos.,M.Pd menyampaikan materi Membangun Jiwa Enterpreneurship Berbasis Potensi Lokal, Kepala LPPM Universitas Tribuana Kalabahi, Dr. Lita Liviani Taopan, S.Pd.,M.Pd, Ratna H. E. Mella dan Nurul Khurriah sebagai Instruktur kuliner.
Paulus Histo Safrodan sebagai Ketua Panitia Pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa muara akhir dari kegiatan ini adalah tersedianya produk kuliner dengan memanfaatkan potensi tematik desa wisata yakni desa nelayan dan desa pertanian.
“Granola dan Abon Ikan Tuna produksi dari UMKM ini akan menjadi primadona baru penyempurna kenangan wisatawan yang berkunjung ke Alor,” tutur Histo Safrodan.
Ismawati Ismail salah satu peserta pelatihan menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Ini adalah kegiatan yang sangat bagus, kami sangat antusias menerima semua materi dan kami bersyukur karena selain mendapatkan ilmu, kami juga mendapatkan dukungan peralatan usaha, terima kasih Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur,” ujarnya bersemangat. (TIM/RN)







