Menatap Sesama dengan Tatapan Kasih

oleh -343 Dilihat
banner 468x60

Dua bola mata, satu tatapan
Merangkum Cinta dalam satu tatapan
Mata melihat,
Atau jahat atau baik
Atau balok atau selumbat
Atau kasih atau benci
SATU TATAPAN
Tatapan kasih,
Yang tidak akan pernah menatap sesama dari rupa,
Menatap yang kelihatan
Lalu menilai yang kurang
Menghina yang terbatas.
Tatapan KASIH menembus kalbu dan menusuk sukma,
Ada hati yang disentuh dan ada kasih yang tulus.
Entah balok entah selumbar,
Itu pasti ada,
Dalam tatapan KASIH,
yang ada hanya KASIH, KASIH dan KASIH.

Dalam bacaan injil hari ini, YESUS mengingatkan sekaligus menegaskan kepada kita untuk memiliki tatapan KASIH. KASIH tidak melihat kesalahan orang lain. KASIH akan menuntun orang lain untuk berjalan di jalan yang damai, dan penuh sukacita. KASIH tidak mengamat-amati kesalahan orang lain. TATAPAN kasih membuang segala jenis balok dan selumbar yang ada di mata kita. Yesus bersabda, “Mengapakah engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui?… Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” Mata batiniah yang telah dibutakan oleh kecemburuan, sakit hari, dendam, iri hati dan kesombongan akan lebih peka pada kelemahan, keterbatasan dan kekurangan dan menjadi lahan yang empuk untuk menjatuh sesama. Akan berbeda halnya, ketika mata batiniah kita diterangi oleh KASIH ALLAH, maka yang menjadi focus, titik sentral dalam memandang sesama adalah kebaikan, kasih, pertumbuhan dan kekuatan yang dimiliki.

Berbekal bacaan injil pada hari ini, kita diundang untuk merasakan KASIH KARUNIA ALLAH yang melimpah atas hidup kita, sehingga segala kecenderungan kita untuk melihat kekuarangan sesama semakin berkurang bahkan tidak ada lagi. Pola tatap menatap kita pun berubah, kita akan melihat sesama dengan tatapan kasih.

KITA SEMUA memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan yang ada pada diri orang lain bukan untuk diceritakan atau dijadikan bahan gossip tetapi menjadi bahan koreksi diri bahwa kita juga adalah manusia yang tidak sempurna. Oleh karena itu, INGATLAH SELALU bahwa: Ketika kita lebih mudah melihat kekurangan dan kelemahan orang lain serta menceritakannya kepada orang lain SESUNGGUHNYA kelemahan dan kekurangan kitalah yang kita ceritakan kepada orang lain. DIRI kita yang sedang sakit. DIRI kita yang sedang membutuhkan belas kasih dan kemurahan ALLAH untuk mengambil balok dari mata kita sendiri agar kita bisa melihat sesama dengan jelas. Mata hati kita yang buta. Mata hati kita telah dibutakan oleh sakit hati, cemburu, amarah dan iri hati.

KITA harus MENGALAMI SENDIRI bagaimana ALLAH mengasihi kita orang berdosa ini dan memandang kita dengan tatapan belas kasih. Sebab, Saat terindah di dalam hidup kita adalah saat dimana kita sungguh merasakan KASIH ALLAH. Oleh karena itu, Bertitik tolak dari pengalaman inilah maka kita bisa menuntun sesama untuk berjalan menuju ALLAH dan mampu menerima keterbatasan dan kekurangan orang lain. Tidak lagi memandang kekurangan dan keterbatasan sesama.TUHAN MENGASIHI KITA, apa sebab kita tidak mengasihi ALLAH dan sesama?

Marilah kita berdoa:
YESUS, aku datang sebagai orang berdosa kepada SANG SUMBER BELAS KASIH. Syukur atas KASIHMU yang mau menerima aku pendosa ini. Merangkul aku dan meletakkan kasihMu di dalam hatiku. Beri aku KASIH KARUNIAMU agar aku dapat menerima sesamaku dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang mereka miliki dan memiliki tatapan kasih sebagaimana ENGKAU menerima aku pendosa ini dengan penuh kasih dan menatap akau dengan penuh KASIH, kini dan selama-lamanya, Amin.

Jumat, 12 September 2025
HARI BIASA, PEKAN BIASA XXIII
Dasar Biblis Lukas 6:39-42.

Oleh: RD. Riano Tagung
(Pastor Paroki Hati Maha Kudus Tuhan Yesus Pota)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.