Pada hari ini, Gereja merayakan PESTA YESUS MENAMPAKAN KEMULIAANNYA. Gunung Tabor sering disebut Gunung Kemuliaan karena di atas gunung itulah Yesus menampakkan kemuliaanNya kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus. Di depan mata ketiga rasul itu, Yesus berubah rupa: “…wajahNya bercahaya seperti matahari dan pakaianNya menjadi putih bersinar seperti terang” (Mat 17:2). Kemuliaan Yesus sebagai Putera Allah itu diperkuat oleh kehadiran dua orang nabi besar Perjanjian Lama, Musa dan Elia.
Transfigurasi atau perubahan rupa Yesus dimaksudkan untuk meneguhkan hati ketiga rasul inti itu agar mereka tidak goyah imannya apabila menyaksikan kesengsaraan Yesus nanti. Transfigurasi ini pun menjadi tonggak penghiburan bagi para rasul di saat-saat mereka mengalami kesengsaraan dan kesulitan dan menjadi jaminan kemuliaan dan kebahagiaan mereka alami di surga, sebagaimana telah dijanjikan Yesus: “Pada waktu itu orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka . . . ” (Mat 13:43).
Kebahagiaan besar yang dialami para Rasul di atas gunung itu menjadi tanda kepada kita tentang kebahagiaan surgawi yang akan dianugerahkan Allah kepada semua orang beriman. Santo Paulus melukiskan kebahagiaan itu dengan berkata: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1Kor 2:9).
KEBAHAGIAAN akan pengalaman transfigurasi yang dialami oleh ketiga rasul YESUS juga akan dialami oleh kita saat ini, bila kita sungguh hidup dalam semangat kasih kepada DIA. Hanya kasih kepada ALLAH, mengasihi ALLAH dengan segenap hati, sepenuh jiwa, dengan seluruh diri kita maka kita akan memperoleh kebahagiaan dan kebahagiaan ini akan mengubah seluruh diri kita untuk senantiasa memuji dan memuliakan ALLAH dalam hidup kita melalui perkataan dan perbuatan kita setiap hari.
Kita harus bisa mengalami pengalaman transfigurasi ini setiap hari dalam perjalanan hidup kita agar hidup kita selalu diperbarui, disemangati dan dipenuhi dengan KASIH KEPADA ALLAH dan sesama.
Selain itu, dengan mengalami sendiri pengalaman akan KASIH ALLAH dalam setiap peristiwa hidup kita, maka kita akan siap untuk menerima setiap tantangan dan cobaan yang hadir dalam perjalanan hidup kita setiap hari. YESUS yang mengasihi kita adalah jaminan kita dalam menghadapi setiap persoalan. Dengarkanlah Selalu SABDANYA agar kita sungguh memiliki sukacita dalam hidup selanjutnya.
Dasar biblis Dan 7:9-10.13-14; 2Ptr 1:16-19 & Luk 9:28-36
Oleh: RD. Riano Tagung, Pr
(Pastor Paroki Hati Maha Kudus Tuhan Yesus Pota)